Banda Aceh. Falkutas psikologi UNMUHA adakan stadium general sebagai awal di mulainya perkuliahan di falkutas psikologi UNMUHA. kegiata ini di buka oleh Hana Amalia M.psi,. psikologi, selaku kepala PRODI. dalam acar ini turut hadir dekat falkutas psikologi UNMUHA Barmawi Msi, dan Ismi Niara Bina M.psi,.Psikologi selaku pemateri. kegiatan ini bertujuan untuk penggetahuan dasar kepada mahasiswa/i baru tahun ajaran 2014-2015, dan juga menjadi ajang silahtirahmi antara mahasiswa lama dan mahasiswa/i baru Psikologi UNMUHA. acara ini di hadiri oleh 66 perserta stadium general.
Kamis, 11 September 2014
psikologi UNMUHA adakan stadium general
Banda Aceh. Falkutas psikologi UNMUHA adakan stadium general sebagai awal di mulainya perkuliahan di falkutas psikologi UNMUHA. kegiata ini di buka oleh Hana Amalia M.psi,. psikologi, selaku kepala PRODI. dalam acar ini turut hadir dekat falkutas psikologi UNMUHA Barmawi Msi, dan Ismi Niara Bina M.psi,.Psikologi selaku pemateri. kegiatan ini bertujuan untuk penggetahuan dasar kepada mahasiswa/i baru tahun ajaran 2014-2015, dan juga menjadi ajang silahtirahmi antara mahasiswa lama dan mahasiswa/i baru Psikologi UNMUHA. acara ini di hadiri oleh 66 perserta stadium general.
BEM psikologi UNMUHA adakan SIKAP 2014
Banda Aceh (8 September 2014) Badan Esekutif mahasiswa (BEM) Universitas Muhammadiyah Aceh (UNMUHA) mengadakan silahturahmi anek psikologi (SIKAP) 2014. acara ini di buka langsung oleh dekan falkutas Psikologi UNMUHA Barmawi Msi. dalam acara ini turut hadir beberapa staf akademik. kegiatan denggan tema " Melalui SIKAP kita lahirkan mahasiswa/i psikologi yang loyal dan yang baik", ini lanjutan dari rangkayan acara silahturahmi keakraban mahasiswa baru (SIKMABA). yang berlangsung dari tanggal 6-8 September 2014. acara ini di hadiri oleh 22 mahasiwa/i baru falkutas psikologi.
Sabtu, 09 Agustus 2014
Multikultiral dalam pendidikan sejarah
Sebuah realita bahwa
Negara Indonesia terkontruksi dari berbagai latar belakang suku bangsa, agama,
dan budaya. Diakui atau tidak , terbentuknya bangsa Indonesia tidak terlepas
dari usaha Belanta untuk mempersatukan bangsa ini denggan nama Hindia Belanda.
Berkat perjuagan hamper seluruh elemen masyarakat, dan bersatunya semua
berbedaan baik itu perbedaan agama, suku bangsa, dan agama sehingga
dideklerasikan terbentuknya bangsa yang kita perjuagkan bersama yang bernama
Indonesia yang di polkamasikan pada 17 Agustus 1945.
Proses terbentuknya bangsa Indonesia melalui perjalanan
yang sanggat panjang . pada periode prapergerkan nasional, di Aceh kita
mengenal sosok perjuang Teuku Umar, Cut Nyak Dhien, Cut Mutia, Malahayati,
Panglima Polem dan banyak pahlawan lainnya.
Begitupun daerah lain, seperti pangeran Diponegoro di
Jawa, pangeran Antasari di Kalimatan, Pattimura di Ambon dan masih banyak lagi
pejuang bangsa yang mewakili kelompok masyarakat di seluruh Indonesia. Peranan
mereka sungguh sanggat besar bagi bangsa kita ini.
Kemudian pada periode pergerkan terbentuknya bangsa
Indonesia semakin terkerucut denggan lahirnya organisasi pergerakan nasional.
Adalah fakta bahwasanya seluruh organisasi pergerakan nasional ini digerkan
oleh tokoh-tokoh gerakan nasional yang berasal dari berbagai latar belakang
etnis, setatus social budaya, dan agama.
Sumpah pemuda pada 28 Oktober 1928 adalah bukti nyata
bertapa bergelorannya semanggat kebangsaan semua kalagan yang berbeda untuk memperjuagkan
Negara ini. Polkamasi 1945 menjadi puncak semua gerakan untuk melahirkan sebuah
Negara yang bernama Indonesia. Semua bukti ini adalah bukti yang tidak
terbantahkan bahwasannya bangsa Indonesia di lahirkan di dalam sebuah tatana
multikutural yang sanggat indah yang terbentuk dari berbagai latar belakang
etnis, budaya, dan agama.
Denggan model sejarah yang sungguh sanggat meyakinkan,
semestinya semua kalagan masyarakat Indonesia saat ini, memiliki kesadaran
sejarah yang memadai salam melihat sisi-sisi perbedaan yag begitu beragam dalam
bangsa ini. Sejarah panjang bangsa
Indonesia sesungguhnya bisa menjadi peraktek efektif dalam kita berbangsa.
Keyataan belakagan ini, model sejarah itu belom cukup
untuk mengatasi berbagai masalah social yang bermunculan dalam kehidupan kita.
Pertikaian yang terjadi di dalam masyarakat yang didorong perbedaan dan budaya
masih saja terjadi di Indonesia. Mulai kasus Ambon, Poso, Sampit, dan yang
baru-baru ini ialah pembaitan ISIS yang sedang maraknya di bicarakan saat ini.
Kalau kita melihat akar sejarah Indonesia semestinya
hal-hal seperti ini tidak mesti terjadi.kalau kita kaji kembali dalam sejarah
kita maka sanggat penting mutan dalam pelajaran sejarah dalam pendidikan di
tingkatkan, bailk muatan pendidikan yang di tingkatkan, atau metoden dan
kurikulum yang di perbaiki sehingga semakin medukung terbentuknya multikultural
didalam kita berbangsa.
Diringkas oleh : Imam
Abdillah Lukman, dari buku Multikulturalisme dalam tukisan berjudul
“multikultural dalam pendidikan sejarah” di tulis oleh Hizkil Apandi ,S.pd.